Selasa, 22 November 2011

perawatan payudara pada ibu hamil


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Tinjauan  Umum  Tentang  Pengetahuan
1.      Defenisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yang meliputi Penglihatan, Pendengaran, Penciuman, Pengecapan dan Perabaan. Penginderaan yang berhubungan dengan pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). (Notoatmojo, 2007 : 139)

2.      Klasifikasi  pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan meliputi :
a.     Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan ditingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b.     Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
c.      Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan hokum - hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d.     Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen - komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih berkaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.
e.     Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian - bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi - formulasi yang ada.
f.       Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian - penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria - kriteria yang sudah ada. (Notoatmojo, 2007 : 139 - 140)

B.    Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
1.      Definisi
a.     Pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. (Kusmiyati, 2009 : 33)
b.     Kehamilan merupakan pertemuan dan persenyawaan antara   sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoon), dimana     lamanya kehamilan sekitar 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir, tetapi kadang-kadang suatu kehamilan berakhir sebelum waktunya yang normal. (Winkjosastro, 2006 : 125)
c.      Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan    antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). (Saminem, 2008 : 1)
d.     Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. (Wikipedia, 2008 : 1)

2.      Diagnosis kehamilan
Kehamilan normal berlangsung selama 38 - 40 minggu. Jika dihitung dengan ukuran hari maka kehamilan akan berakhir sesudah 266 hari atau 38 minggu pasca ovulasi atau sekitar 40 minggu dari hari pertama haid terakhir. (Arisman, 2009 : 4)
a.     Tanda- Tanda Dugaan Adanya Kehamilan
1)     Amenore (Tidak Dapat Haid)
Penentuan usia kehamilan dan perkiraan persalinan yang akan terjadi yang dihitung dengan menggunakan rumus neagle.
2)     Nausea and Vomiting (Mual dan muntah)
Terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
3)     Ngidam (ingin makan khusus)
Terjadi pada bulan - bulan pertama akan tetapi akan menghilang pada saat umur kehamilan 5 bulan ke atas tergantung dari masing – masing fisik Ibu.
4)     Pingsan
Terjadi bila Ibu hamil berada pada tempat-tempat ramai maka sebaiknya Ibu hamil hendaknya tidak bepergian khususnya di tempat – tempat yang sangat ramai.
5)     Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
6)     Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Berlangsung pada triwulan pertama kehamilan.
7)     Sering buang air kecil (BAK) karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar, gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
8)     Konstipasi/Obstipasi oleh karena penurunan peristaltik usus oleh pengaruh hormon steroid.
9)     Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta dijumpai pada muka (cloasma), aerola payudara, leher dan dinding perut.
10)  Epulsi adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada triwulan I.
11)  Varices, sering dijumpai pada kehamilan triwulan III. (Winkjosastro, 2006 : 125 - 126)
b.     Tanda tidak pasti kehamilan (objektif)
1)     Perubahan pada organ pinggul seperti Chadwick (vulva dan vagina tampak lebih merah kebiru-biruan).
2)     Terdapat tanda Hegar (perlunakan istmus).
3)     Terdapat kontraksi Braxton Hicks.
4)     Perubahan pada pigmentasi kulit (kloasma, linea nigra)
5)     Hasil uji kehamilan positif. (Ladewig, Patricia W, 2005 : 6)
c.      Tanda pasti kehamilan (tanda positif) yaitu:
1)     Tanda-tanda yang sepenuhnya objektif dan hanya disebabkan kehamilan.
2)     Tanda-tandanya mencakup sebagai berikut: kepastian tentang kantung kehamilan atau bagian janin dan terdengarnya denyut jantung janin dengan laenek, dopler, dan ultrasonografi (USG). (Manuaba, 2009 : 74)

3.      Perubahan fisiologi yang terjadi pada masa kehamilan
a.     Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan membesar sehingga menjadi seberat 1000 gram dibawah pangaruh estrogen dan progesteron. Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
b.     Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh hormon estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru - biruan (tanda chadwick).
c.      Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan maka indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta pada umur kehamilan 16 minggu. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.
d.     Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk persiapan laktasi. Perkembangannya dipengaruhi oleh hormon estrogen, progesteron dan somatomammotropin. Estrogen menyebabkan hipertrofi sistem saluran payudara. Progesteron mempersiapkan dan menambah jumlah sel asinus sedangkan somatomammotropin berfungsi mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin serta merangsang pengeluaran kolostrum.




 








Gambar 1. Anatomi payudara (Creafost, 2008)
e.     Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat secara fisiologi dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai anemia fisiologis.
f.       Sistem respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu ke atas sehingga tidak jarang menimbulkan rasa sesak.


g.     Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning sickness, muntah dan lambung terasa panas. Hormon progesteron menyebabkan gerakan usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
h.     Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar sehingga  sering buang air kecil. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul keluhan sering sering buang air kecil akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
i.       Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat - alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan karena pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. Hiperpigmetansi bisa terjadi pada striae gravidarum, areola mammae, linea nigra, dan pipi (cloasma gravidarum).
j.       Metabolisme dalam kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan dalam memberikan ASI (Air Susu Ibu). Metabolisme basal naik sebesar 15 - 20% terutama pada trimester III. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 - 16,5 kg atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 1/2 kilogram tiap minggu. (Salmah, 2006 : 47 - 66)

4.      Asuhan antenatal selama kehamilan
Tujuan pemeriksaan kehamilan adalah mengetahui dan mencegah sedini mungkin kelainan yang dapat timbul, meningkatkan dan menjaga kondisi badan Ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan menyusui serta menanamkan pengertian pada ibu tentang pentingnya penyuluhan yang diperlukan Ibu hamil. (Saminem, 2008 : 11)
Asuhan antenatal yang baik, meliputi :
a.     Sapa Ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman.
b.     Mendapatkan riwayat kehamilan Ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan Ibu.
c.      Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.
d.     Melakukan pemeriksaan laboratorium.
e.     Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat.
f.       Memberikan konseling tentang :
1)     Gizi seimbang
2)     Perubahan fisiologis
3)     Tanda - tanda bahaya dalam kehamilan, seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, bengkak pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrik) dan janin tidak bergerak seperti biasanya.
4)     Kebersihan diri
5)     Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada Ibu yang mempunyai puting susu rata atau masuk ke dalam.
g.     Memberikan zat besi sebanyak 90 tablet selama kehamilan dimulai minggu ke 20.
h.     Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) 0,5 cc sebanyak 2 kali.
i.       Mendokumentasikan   kunjungan   tersebut.
(Saifuddin, 2004 : N3 - 4)

C.    Tinjauan Umum Tentang Perawatan Payudara
1.      Definisi
a.     Merawat payudara selama hamil adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. (Blogspot, http://www.infoibu.com, 2008 : 1)
b.     Perawatan   payudara   adalah  suatu   cara   yang   dilakukan   untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar.   (Blogspot, 2007 : 1)
c.      Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum. (Teguh Subianto, 2009 : 1)

2.      Tujuan perawatan payudara
Tujuan perawatan payudara adalah sebagai berikut yang berdampak pada masa setelah persalinan:
a.     Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi.
b.     Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan.
c.      Mencegah bendungan ASI/pembengkakan payudara.
d.     Melenturkan dan menguatkan puting agar tidak lecet.
e.     Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha untuk mengatasinya.
f.       Persiapan psikis ibu menyusui. (Saryono, Dyah, 2008:58-59)

3.      Manfaat perawatan payudara
a.     Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b.     Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusui.
c.      Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
d.     Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
e.     Mempersiapkan  mental  (psikis)  ibu  untuk menyusui.         (Saryono, Dyah, 2008:54)
4.      Teknik perawatan payudara
Payudara harus diperiksa untuk mendeteksi setiap massa yang mungkin ganas dan setiap kondisi yang dapat menggangu proses menyusui. Pastikan anda memeriksa puting dengan cermat, terutama jika klien berkeinginan menyusui bayinya.   (Wheeler, Linda. 2003:74)
Persiapan alat :
a.     Baby oil
b.     Kapas
c.      Waslap
d.     Air dalam com
e.     Pakaian ibu
f.       Handuk besar
g.     Handuk kecil. (Teguh Subianto, 2009:2)
Berikut ini panduan praktis mengenai perawatan payudara saat kehamilan:
a.     Kehamilan usia 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah sekitar puting susu di urut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua ke daerah payudara. Dilakukan sehari 2 kali selama 6 menit.
b.     Kehamilan usia 6-9 bulan
1)     Kedua telapak tangan dibasahi dengan baby oil.
2)     Puting susu sampai areola mammae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan baby oil selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan.
3)     Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
4)     Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam)
5)     Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.
6)     Pijit kedua areola mammae sehingga keluar 1-2 tetes.
7)     Kedua puting susu dan sekitarnya dibersikan dengan handuk kering dan bersih. (Saryono, Dyah, 2008:54-56)
8)     Gunakan  BH  yang  nyaman  dan  sifatnya  menyangga.      (Rizal, Yose, 2009:23)
c.      Pemijatan payudara
1)     Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat memakai baby oil.
2)     Pemijatan dilakukan dengan kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam.
3)     Setelah  itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu dimassase. (Bibilung, 2010:1)







p1
p2
p4
 




Gambar 2. Pemijatan payudara (Creasoft, 2008:2)
d.     Senam teratur
1)     Senam yang bisa dilakukan, posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedakap).
2)     Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara.
3)     Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
4)     Yang kedua,  Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku  diputar  ke  depan  sehingga lengan bagian dalam mengurut (massase) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas  ke belakang dan kembali pada posisi semula. (Bibilung, 2010:1)

5.      Menjaga kesehatan payudara
Menjaga dan memelihara kesehatan payudara penting diketahui bagi wanita sehingga kanker payudara tidak perlu menjadi menakutkan. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak mengakibatkan kematian pada wanita karena itu menjadi tanggung jawab setiap wanita menyadari semua hal seputar kesehatan payudara.
Berikut beberapa tips memelihara kesehatan payudara dengan makan makanan yang tepat sebagai salah satu cara mengurangi resiko tumbuhnya kanker tersebut, antara lain:
a.     Rumput laut
Jepang merupakan salah satu Negara dengan tingkat pertumbuhan kanker payudara rendah. Ini terkait pola makan yang terbiasa mengkonsumsi rumput laut. Rumput laut terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan dimana menurut penelitian Harvard School of Public Health menemukan tikus yang diberi makan kelp (satu jenis rumput laut) memiliki kanker payudara lebih rendah dibanding tikus yang tidak makan kelp.
b.     Kurangi makanan berlemak
Pola makan yang tinggi lemak hewani dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Menurut para ahli, pola makan kaya lemak dapat menghasilkan zat kimia dalam usus yang ketika berhubungan dengan bakteri akan merubahnya menjadi estrogen sebagai penyebab kanker. Estrogen ini kemudian disimpan dalam jaringan lemak payudara sehingga membuat sel dalam area ini lebih mungkin tumbuh menjadi kanker. Dengan membatasi konsumsi lemak sehari-hari sampai kira-kira 20% dari seluruh konsumsi kalori, anda berarti telah mengurangi peluang tumbuhnya kanker payudara.
c.      Tingkatkan konsumsi serat
Serat yang terkandung dalam makanan seperti buncis, seluruh jenis gandum, buah-buahan dan sayuran dapat mempengaruhi metabolisme estrogen dalam tubuh dan menurunkan estrogen dalam darah.
d.     Makan banyak sayuran
Makan banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, kembang kol dan lobak cina baik bagi kesehatan payudara karena mengandung komponen sulfur yang disebut indoles. Indoles sebenarnya membantu mengurangi estrogen dari tubuh dan menegahnya tumbuh menjadi kanker payudara. Hanya sayuran jenis ini diketahui dapat merubah estrogen dalam tubuh dan mencegahnya dari kanker payudara.
e.     Ikan
Penelitian menujukan makan sedikitnya tiga porsi ikan laut setiap minggu seperti tuna, salmon, makarel, dan sarden dapat membantu mencegah kanker payudara. Minyak omega 3 yang biasanya ditemukan dalam ikan ini dapat membantu memperkuat system kekebalan dan menghalangi pengaruh tumor yang menyebabkan kanker.
f.       Produk kedelai
Beberapa ilmuan yakin makan produk kedelai dapat melindungi terhadap hormon penyebab tumor. Kacang kedelai dan produk kedelai lainnya, tapi tidak termasuk susu kedelai (mengandung bahan pengawet), mengandung genistein, sebuah estrogen alami yang mengikat pada reseptor dalam payudara sehingga tidak mungkin tumbuh kanker.
g.     Olahraga secara teratur
Penelitian dimana wanita melakukan olahraga aerobic selama 3,8 jam atau lebih per minggu sedikit kemungkinan memiliki kanker payudara dibanding mereka yang tidak pernah berolahraga sama sekali. Termasuk mereka yang bertahan dalam 5 sampai 6 kg dari berat badan ideal merupakan cara mencegah kanker payudara karena obesitas memiliki korelasi dengan  resiko  kanker  payudara.  Kelebihan  lemak dalam tubuh menghasilkan estrogen yang kemudian di simpan dalam jaringan payudara sehingga memicu tumbuhnya sel kanker. (Nuraini, 2009:57-59)

D.    Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian
1.      Pendidikan
a.     Definisi
Menurut Henderson, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.
Pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan  terencana    untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran agar  peserta  didik  secara  aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI SISDIKNAS, 2005)
Proses belajar mengajar yang dialami sejak menduduki pendidikan formal sampai tahap yang ditamatkan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan intelektual atau daya nalar. Dengan meningkatnya pendidikan yang diharapkan ibu lebih mudah menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan pentingnya ASI sehingga setiap ibu menyadari dan merasakan bangga dan bahagia serta respek dalam menyusui bayinya.
Pendidikan adalah segala sesuatu untuk membina kepribadian dan mengembangkan kemampuan mabusia, jasmaniah dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup baik di dalam maupun diluar sekolah, untuk pembangunan persatuan dan masyarakat adil dan makmur.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan ditinjau dari segi mendapatkannya dapat dibagi :
1)     Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapatkan melalui proses belajar yang dilakukan dengan sadar, dilakukan sejak sekolah rendah sampai pada tingkat yang lebih tinggi.
2)     Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak lahir.
b.     Klasifikasi
Pendidikan diklasifikasikan menjadi:
1)     Pendidikan tinggi    : akademi/PT
2)     Pendidikan sedang : SLTP/SLTA
3)     Pendidikan rendah  : SD/tidak sekolah
c.      Pengaruh pendidikan terhadap perawatan payudara
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka pengetahuan seseorang akan semakin tinggi pula. Ibu dengan mudah dapat memperoleh informasi-informasi seputar kesehatan dan lebih memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya perawatan payudara selama kehamilan. Sedangkan ibu dengan tingkat pendidikan rendah, kadangkala kurang mendapatkan informasi dan adanya keingin tahuan yang kurang terhadap sesuatu.
2.      Pengetahuan
a.     Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
b.     Pengaruh pengetahuan terhadap perawatan payudara
Ketika wanita sedang hamil banyak yang perlu dipersiapkan selain untuk kelahiran dan untuk selama melahirkan. Payudara pun juga harus dipersiapkan sejak kehamilan yaitu perawatan payudara karena untuk menyiapkan diri ketika memberikan air susu ibu (ASI) untuk si buah hati saat dia lahir kelak. Hal ini merupakan salah satu hal yang penting dan wajib dilakukan selama kehamilan.
Banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara. Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya belum mengetahui akan manfaat perawatan payudara. Padahal perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. Malah, dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui.
Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tidak akan mengetahui akan pentingnya perawatan payudara. Oleh karena itu, peran dan fungsi bidan sangat penting dalam memberikan informasi berupa penyuluhan kepada ibu yang datang memeriksakan kehamilannya.

1.      Paritas
a.     Definisi
1)     Paritas adalah keadaan kelahiran atau keadaan wanita yang pernah melahirkan bayi hidup. (Ahmad A.K, 2003:209).
2)     Paritas   adalah   kelahiran   setelah   gestasi   20  minggu,  tanpa memperhatikan   apakah  bayi  hidup  atau  mati.             (Ladewig, Patricia W, 2005:9)
b.     Klasifikasi
1)     Primipara yaitu seorang ibu yang sudah mengalami 1 kelahiran atau lebih setelah gestasi 20 minggu.
2)     Multipara yaitu wanita yang pernah melahirkan bayi/anak hidup beberapa kali,dimana persalinan tersebut tidak lebih dari 5 kali.
3)     Grande multipara yaitu wanita yang sudah melahirkan janin aterm lebih dari 5 kali. (Ladewig, Patricia W, 2005:9)
c.      Hubungan paritas terhadap perawatan payudara
Paritas merupakan suatu frekuensi melahirkan baik itu bayi hidup atau meninggal. Makin sering ibu melahirkan, maka pengalaman ibu makin banyak. Sehingga ibu yang pernah melahirkan lebih dari 1 kali, memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang melakukan perawatan payudara dimana kemungkinan pada waktu persalinan pertama, ibu tersebut sudah mendapatkan konseling dari tenaga kesehatan pada saat melahirkan. Sehingga pada kehamilan berikutnya, ibu sudah mampu melakukan perawatan secara dini terhadap payudara ibu.